Era Penguin, Abaikan Backlink

Meski banyak pengalaman yang mestinya bisa dibagikan, tapi banyak pula kesibukan yang membuat tidak tersedianya waktu untuk blogging. Tapi satu hal penting setelah Google meluncurkan Penguin untuk menyaring blog-blog yang tidak signifikan dengan konten mereka adalah backlink tidak lagi penting.

Backlink yang tidak relevan malah menurunkan posisi keyword pada hasil pencarian. Hal ini saya alami sendiri pada 26 Juni 2012 Karena kebiasaan memberi backlink pada kata kunci tertentu, saya lupa sekarang sudah bukan era Google Caffeine atau Panda. Keyword yang sudah berada di halaman 2 pada jumlah pencarian 102.000.000 tiba-tiba hilang setelah saya menggunakan backlink generator yang juga terdapat dalam blog ini, gara-gara tidak sabaran ingin segera naik ke halaman satu.
Biasanya, memang jika membuat blog baru, saya selalu bolak-balik ke blog ini untuk mencari backlink atau alamat blog-blog direktori.

Ini sangat ironis, karena ketika Google baru meluncurkan Penguin, saya postingkan gambar Mr. Penguin di beberapa media sosial dengan komentar yang tajam, bahwa jika Google masih mempertimbangkan backlink sebagai salah satu faktor untuk menilai kualitas blog, itu kesalahan fatal !

Hello Mr. Penguin, You still defend "Backlinks Hunters", we need Mr.Batman !

Sebenarnya secara pribadi saya kurang menyukai backlink, saya harus dengan terpaksa menyukainya karena algoritma bodoh itu. Kini setelah terbiasa, paradigmanya diubah ! Meski tidak parah, saya juga kena dampaknya.

Apa yang bisa dipetik dari pengalaman ini ? 

Google tetap ingin mempertahankan reputasi sebagai mesin pencari nomor satu di dunia yang mampu memberikan informasi secara tepat untuk pengguna internet. Secara teknis algoritmenya akan terus menerus disempurnakan untuk memilih blog mendekati kemampuan manusia.

Pada prinsipnya, algoritma Google didisain untuk mengenali konten yang ditulis oleh seorang blogger. Jadi, mengapa kita tidak dari sekarang membiasakan diri untuk menjadi blogger dengan cara menulis konten original, atau unik ? Karena suatu saat Google akan sampai kesana, kenapa kita tidak "menghadangnya" dulu ?

Kesalahan banyak internet marketer adalah mengandalkan pada berbagai plugin untuk menyiasati algoritme yang sebenarnya secara berkala akan terus berubah !
Ini akan menjadi pekerjaan sia-sia, karena akan selalu meniru perilaku Googlebot. Padahal Googlebot sendiri berusaha untuk memiliki kemampuan semirip mungkin dengan manusia.

Hal lain yang harus dicermati, terutama oleh Blogger pemula ialah ketika membaca tutorial yang berkaitan dengan blog atau blogging, hendaknya lebih dulu melihat kapan tutorial itu ditulis. Biasanya sebuah tutorial ditulis berdasarkan pengamatan terhadap perilaku Googlebot pada era yang berbeda.

Misalnya, saya menulis di blog ini tentang semua pengalaman saya pada era Google Caffeine, tapi Anda membacanya di era Google Panda. Apalagi sekarang sudah era Google Penguin. Tidak ada tutorial yang bertujuan untuk berbagi yang bisa disalahkan, tetapi waktunya saja yang salah !

Jadi kalau Anda menemukan blog ini, jangan baca konten lainnya. Karena sudah tidak berbeda dengan sampah ! Meskipun demikian, bagi saya pribadi adalah bagian dari sebuah perjalanan. Tidak ada yang patut disesali, kecuali menyesuaikan diri dengan algoritme yang baru. Karena begitulah hakekat kehidupan, terus menerus berubah dan menuntut kita untuk terus menyesuaikan diri agar tetap survive.

Kalau ada pendapat yang bisa saya bagikan, maka secara mendasar kita harus mengubah pola pikir dan perilaku menjadi seorang blogger sejati, dengan cara belajar menulis kreatif agar bisa menulis konten yang memberikan informasi bermanfaat dan original kepada setiap pengguna internet.