Salah satu blog saya menjelang akhir tahun 2010 sampai April 2011 kebanjiran komentar. Anehnya, meskipun blog tersebut berbahasa Indonesia tetapi komentarnya diberikan dalam bahasa Inggris, beberapa komentar ditulis dalam bahasa yang tidak saya kenal. Pengunjung terbanyak ternyata dari US disusul Jerman atau Polandia dan Brazilia, posisi mereka setiap hari bergantian, baru disusul oleh pengunjung dari Indonesia.
Setiap hari saya harus membuka dan membacanya, meski hanya harus menjawab satu dua pertanyaan, tetapi saya harus mengaprove lebih dari 100 komentar.
Awalnya memang dimulai dari sekitar sepuluhan komentar, tentu dengan jujur saya katakan hal itu membesarkan hati saya yang telah mulai jenuh dan lelah berusaha memahami apa yang diingini Google agar keyword yang kita pilih berada di halaman pertamanya. Karena sebelum itu saya telah terpaksa “membuang” beberapa blog berbayar, karena kesalahan awal dalam melakukan riset pasar.
Lama kelamaan isi komentar itu bermacam-macam dan jumlahnya bisa mencapai 150 komentar setiap hari. Sampai disini baru saya sadari, bahwa tidak semua komentar disampaikan secara tulus, tetapi ada yang sengaja untuk mencari backlink. Padahal saat itu, saya sendiri sedang dalam proses mempelajari pengaruh backlink terhadap target posisi kata kunci untuk halaman pertama Google.
Saya tahu hal itu juga dari komentar beberapa pengunjung yang mengatakan bahwa ada beberapa “sampah”, begitu istilah mereka, di kolom komentar saya. Bagaimana pun juga, sebagai “orang timur” saya masih merasa “ewuh pakewuh” untuk menghapusnya mentah-mentah. Memang akhirnya saya tahu bahwa komentar sampah itu hanya menjiplak isi komentar sebelumnya. Tapi karena banyaknya komentar, saya tak bisa mengingatnya.
Sebagai rasa terima kasih, saya menjawab bahwa komentar mereka akan sia-sia, karena blog saya bukan blog dofollow. Untuk tambahan menyindir si pemberi komentar sampah tadi saya tambahkan, bahwa mereka yang hanya bisa memberi komentar seperti itu sebenarnya bukan seorang blogger, tapi spammer.
Ternyata hanya lewat sehari, muncul pertanyaan sinis mengenai jawaban saya itu, dan menanyakan apa alasannya. Nah, ini kebetulan, saya bisa memberikan penjelasan agak panjang, kurang lebihnya begini :
Paling tidak, apa pun konten yang dibuat seorang Blogger selalu memiliki tujuan tertentu, meskipun blognya dibuat untuk tujuan entertaint atau sekedar berbagai pengalaman dan pengetahuan di satu bidang. Seorang blogger yang serius, khususnya yang sengaja menggunakan blognya untuk berbisnis sebagai internet marketer akan tahu persis bahwa untuk mencapai posisi halaman satu Google diperlukan SEO yang mencakup berbagai aspek. Backlink hanya salah satu aspek, aspek lain yang penting adalah originalitas, signifikasi dan keyword structure.
Hal itu tentu saja tidak bisa atau bahkan tidak akan pernah dipahamai oleh si pemberi komentar yang membabi buta tadi.
Setelah saya cermati, memang rata-rata komentar spam semacam itu diberikan oleh para pemilik website replika. Maksudnya makin banyak pengunjung yang datang dan membeli produk atau jasa dari website mereka, maka akan banyak komisi yang diperoleh. Karena itu, kegiatan mereka setiap hari memang hanya menebar link kemana-mana, bahkan dengan cara-cara yang bersifat spam.
Blog yang saya maksudkan itu adalah tentang Nokia N97, sejak beberapa bulan lalu karena kewalahan dan saya tidak ingin terjerat ngurus satu blog, maka kolom komentarnya sudah saya tutup. Saat artikel ini ditulis pada blog nokiaphonemania.com terdapat 4 artikel dan 58 postingan dengan 4.261 komentar yang diaprove, 44 komentar masih saya pending dan ada lebih dari 18.000 komentar, diantaranya spam terpaksa dihapus.
Nokiaphonemania.com adalah salah satu “blog percobaan” yang memberikan pengalaman berharga buat saya yang sedang mencari tahu tentang relevansi backlink dalam SEO. Untuk sementara saya punya kesimpulan begini: jika SEO sudah berhasil dilakukan (secara obyektif ditandai dengan posisi blog berada di halaman satu Google), maka untuk bisa naik ke urutan satu ditentukan oleh pagerank. Dan pagerank itu urusan tentang backlink.
Mengapa itu kesimpulan sementara ? Google menerapkan algoritme dengan prioritas penilaian yang berubah-ubah. Mungkin dulu backlink menjadi prioritas Google, mungkin juga sekarang dengan Google Panda, tidak menjadi prioritas.
Sebagai catatan untuk nokiaphonemania.com, keyword dengan unsur nokia n97 (misalnya nokia n97 pda, android nokia n97, nokia n97 symbian, dll) hampir semuanya berhasil mejeng di halaman satu Google dengan pencarian Google.co.id (karena blog tersebut berbahasa Indonesia).
Beberapa keyword berbahasa Inggris untuk artikel dengan bahasa Inggris, ternyata juga berhasil mejeng di halaman satu Google dengan pencarian menggunakan browser Google.com. Anehnya, artikel-artikel tersebut adalah tutorial blog, tidak terkait dan tidak memiliki hubungan dengan Nokia N97 yang menjadi konten nokiaphonemania.com. Semua keyword tersebut sengaja saya taruh di sidebar dengan kolom yang bisa discroll agar mudah untuk mencheknya.
Ada lagi relevansi yang perlu Anda ketahui : Nokiaphonemania.com hanya punya dua backlink
Setiap hari saya harus membuka dan membacanya, meski hanya harus menjawab satu dua pertanyaan, tetapi saya harus mengaprove lebih dari 100 komentar.
Awalnya memang dimulai dari sekitar sepuluhan komentar, tentu dengan jujur saya katakan hal itu membesarkan hati saya yang telah mulai jenuh dan lelah berusaha memahami apa yang diingini Google agar keyword yang kita pilih berada di halaman pertamanya. Karena sebelum itu saya telah terpaksa “membuang” beberapa blog berbayar, karena kesalahan awal dalam melakukan riset pasar.
Lama kelamaan isi komentar itu bermacam-macam dan jumlahnya bisa mencapai 150 komentar setiap hari. Sampai disini baru saya sadari, bahwa tidak semua komentar disampaikan secara tulus, tetapi ada yang sengaja untuk mencari backlink. Padahal saat itu, saya sendiri sedang dalam proses mempelajari pengaruh backlink terhadap target posisi kata kunci untuk halaman pertama Google.
Saya tahu hal itu juga dari komentar beberapa pengunjung yang mengatakan bahwa ada beberapa “sampah”, begitu istilah mereka, di kolom komentar saya. Bagaimana pun juga, sebagai “orang timur” saya masih merasa “ewuh pakewuh” untuk menghapusnya mentah-mentah. Memang akhirnya saya tahu bahwa komentar sampah itu hanya menjiplak isi komentar sebelumnya. Tapi karena banyaknya komentar, saya tak bisa mengingatnya.
Sebagai rasa terima kasih, saya menjawab bahwa komentar mereka akan sia-sia, karena blog saya bukan blog dofollow. Untuk tambahan menyindir si pemberi komentar sampah tadi saya tambahkan, bahwa mereka yang hanya bisa memberi komentar seperti itu sebenarnya bukan seorang blogger, tapi spammer.
Ternyata hanya lewat sehari, muncul pertanyaan sinis mengenai jawaban saya itu, dan menanyakan apa alasannya. Nah, ini kebetulan, saya bisa memberikan penjelasan agak panjang, kurang lebihnya begini :
Paling tidak, apa pun konten yang dibuat seorang Blogger selalu memiliki tujuan tertentu, meskipun blognya dibuat untuk tujuan entertaint atau sekedar berbagai pengalaman dan pengetahuan di satu bidang. Seorang blogger yang serius, khususnya yang sengaja menggunakan blognya untuk berbisnis sebagai internet marketer akan tahu persis bahwa untuk mencapai posisi halaman satu Google diperlukan SEO yang mencakup berbagai aspek. Backlink hanya salah satu aspek, aspek lain yang penting adalah originalitas, signifikasi dan keyword structure.
Hal itu tentu saja tidak bisa atau bahkan tidak akan pernah dipahamai oleh si pemberi komentar yang membabi buta tadi.
Setelah saya cermati, memang rata-rata komentar spam semacam itu diberikan oleh para pemilik website replika. Maksudnya makin banyak pengunjung yang datang dan membeli produk atau jasa dari website mereka, maka akan banyak komisi yang diperoleh. Karena itu, kegiatan mereka setiap hari memang hanya menebar link kemana-mana, bahkan dengan cara-cara yang bersifat spam.
Blog yang saya maksudkan itu adalah tentang Nokia N97, sejak beberapa bulan lalu karena kewalahan dan saya tidak ingin terjerat ngurus satu blog, maka kolom komentarnya sudah saya tutup. Saat artikel ini ditulis pada blog nokiaphonemania.com terdapat 4 artikel dan 58 postingan dengan 4.261 komentar yang diaprove, 44 komentar masih saya pending dan ada lebih dari 18.000 komentar, diantaranya spam terpaksa dihapus.
Nokiaphonemania.com adalah salah satu “blog percobaan” yang memberikan pengalaman berharga buat saya yang sedang mencari tahu tentang relevansi backlink dalam SEO. Untuk sementara saya punya kesimpulan begini: jika SEO sudah berhasil dilakukan (secara obyektif ditandai dengan posisi blog berada di halaman satu Google), maka untuk bisa naik ke urutan satu ditentukan oleh pagerank. Dan pagerank itu urusan tentang backlink.
Mengapa itu kesimpulan sementara ? Google menerapkan algoritme dengan prioritas penilaian yang berubah-ubah. Mungkin dulu backlink menjadi prioritas Google, mungkin juga sekarang dengan Google Panda, tidak menjadi prioritas.
Sebagai catatan untuk nokiaphonemania.com, keyword dengan unsur nokia n97 (misalnya nokia n97 pda, android nokia n97, nokia n97 symbian, dll) hampir semuanya berhasil mejeng di halaman satu Google dengan pencarian Google.co.id (karena blog tersebut berbahasa Indonesia).
Beberapa keyword berbahasa Inggris untuk artikel dengan bahasa Inggris, ternyata juga berhasil mejeng di halaman satu Google dengan pencarian menggunakan browser Google.com. Anehnya, artikel-artikel tersebut adalah tutorial blog, tidak terkait dan tidak memiliki hubungan dengan Nokia N97 yang menjadi konten nokiaphonemania.com. Semua keyword tersebut sengaja saya taruh di sidebar dengan kolom yang bisa discroll agar mudah untuk mencheknya.
Ada lagi relevansi yang perlu Anda ketahui : Nokiaphonemania.com hanya punya dua backlink
3 komentar:
lalu apakah ada cara lain untuk mendapat PR tanpa banyak lain??
saya ingin naikin page rank,, tapi serasa sulit,, trus kalo alexa rank mempengaruhi kualitas page rank tidak yah,,??? mohon bantuannya,,,
saya dalam tahap belajar apa backling yang menjadi spam itu gimana mba mohon petunjuk agar ane bisa mempelajarinya,,terimakasih sebelumnya
Posting Komentar